Putin Sebut ‘Tidak Ada yang Akan Bisa Melarang Bitcoin’ di Tengah Adopsi Kripto yang Semakin MeluasLangkah Strategis Rusia di Pasar KriptoDampak Glob
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa Bitcoin dan aset digital tidak dapat dihentikan. Dalam Forum Investasi VTB di Moskow, ia menyebut instrumen ini sebagai bagian dari kemajuan teknologi yang akan terus berkembang. “Who Can Ban Bitcoin? Tidak ada,” ujarnya dengan tegas
Putin menilai bahwa Bitcoin memiliki kemampuan untuk menekan biaya dan meningkatkan keandalan transaksi finansial. Menurutnya, instrumen seperti ini tidak hanya relevan tetapi juga tak terhindarkan dalam perkembangan sistem keuangan global.
Sebagai langkah nyata, Putin baru-baru ini menandatangani undang-undang yang mengakui Bitcoin dan aset digital lainnya sebagai properti.
Langkah Strategis Rusia di Pasar Kripto
Rusia kini memanfaatkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangannya untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Dengan kerangka hukum baru yang jelas, negara ini memberikan ruang bagi adopsi aset digital yang lebih luas.
Regulasi ini juga mencerminkan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan tradisional, terutama dolar AS. Langkah Rusia tidak hanya terbatas pada pengakuan hukum terhadap kripto. Pemerintah juga telah melegalkan aktivitas mining, menjadikan negara ini sebagai pemain utama di industri tersebut.
Sejak China melarang mining kripto, Rusia berhasil mengambil peran dalam market mining global. Selain itu, regulasi ini dirancang untuk memfasilitasi perdagangan internasional menggunakan kripto. Dengan sanksi ekonomi Barat yang masih berlaku, Rusia memanfaatkan Bitcoin sebagai alternatif untuk mengurangi pengaruh dolar.
Dampak Global dan Masa Depan Kripto di Rusia
Putin melihat aset digital sebagai kunci untuk memperkuat kemandirian finansial Rusia di tengah tekanan global. Menurutnya, Bitcoin dan teknologi digital lainnya adalah evolusi alami dalam sistem keuangan global.
Penggunaan Bitcoin dalam perdagangan internasional menjadi salah satu fokus utama. Di BRICS, di mana Rusia menjadi anggota, diskusi tentang penggunaan kripto untuk transaksi lintas negara semakin intensif.
Hal ini mencerminkan perubahan besar dalam lanskap keuangan global, di mana aset digital semakin diakui sebagai alat pembayaran yang sah. Dengan dukungan regulasi yang kuat, Rusia memperkuat posisinya di market kripto global.
Baca juga Bitcoin Jatuh ke $61,674 di Market Kripto Korea Selatan, Dampak Deklarasi Darurat Militer
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Volume perdagangan kripto anjlok 70% dari puncaknya saat hype pasca-pemilu memudar
Volume pertukaran harian dengan cepat turun dari puncak pasca-pemilu sebesar $126 miliar menjadi $35 miliar, kembali ke tingkat sebelum pemilu di tengah ketidakpastian pasar. Berikut adalah kutipan dari buletin Data dan Wawasan The Block.

P2P.org Memperluas Staking Institusi dengan Kemitraan Digital Colossus

Mengapa Web3 Masih Memiliki Masalah Pengalaman Pengguna — dan Apa yang Berubah pada 2025
Web3 masih belum menjadi arus utama — tetapi Ice Open Network membuat teknologi terdesentralisasi terasa semudah dan semulus Web2.

Kalshi menggugat dewan permainan Nevada dan New Jersey setelah menerima perintah untuk menghentikan kontrak olahraga
Kalshi baru-baru ini menerima pemberitahuan penghentian dan penghentian dari regulator permainan di Nevada dan New Jersey yang berusaha menghentikan pasar prediksi dari menawarkan kontrak terkait acara olahraga dan berpendapat bahwa hanya organisasi berlisensi negara bagian yang dapat menawarkan perjudian olahraga. Kalshi menggugat lembaga tersebut sebagai tanggapan, dengan alasan bahwa sebagai bursa yang diatur oleh CFTC, ia diatur secara eksklusif oleh pemerintah federal, dan Undang-Undang Pertukaran Komoditas mendahului hukum negara bagian.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








