• Bursa kripto, yang telah berevolusi sejak tahun 2010 untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan peraturan, menghadapi peluang 10% aset global berpotensi menjadi token pada tahun 2030.
  • Regulasi global semakin berdampak pada praktik penyimpanan aset digital, dengan negara-negara seperti Jepang dan Hong Kong yang memberlakukan solusi penyimpanan dingin.

Pada tahun 2009 ketika Bitcoin diluncurkan, Bitcoin memperkenalkan mata uang digital terdesentralisasi kepada dunia, membuka jalan bagi pendirian bursa mata uang kripto pertama, The Bitcoin Market. Diluncurkan pada bulan Maret 2010, Bitcoin Market menjadi awal kemunculan para pemain utama dalam bursa mata uang kripto saat ini, seperti Coinbase , Binance, dan Kraken.

Baik itu memenuhi ekspektasi pelanggan yang berubah-ubah, bertahan dalam siklus kripto yang tidak stabil, atau beradaptasi dengan standar regulasi baru, bursa kripto telah merangkul mantra: perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan.

Karena proyeksi dari sektor keuangan menunjukkan bahwa hampir 10% dari aset global dapat ditokenisasi pada tahun 2030, bursa sekarang menghadapi peluang penting.

Tokenisasi adalah fokus utama untuk teknologi blockchain, dengan potensi menghasilkan US$16 triliun pada tahun 2030, secara signifikan melampaui nilai total semua mata uang kripto.

Ripple sebagai penyedia terkemuka pembayaran lintas batas dan solusi penyimpanan aset digital, memberikan panduan penyimpanan untuk Bursa Kripto.

Aplikasi Aset Digital

Pertukaran mata uang kripto dianggap sebagai cara yang aman untuk memfasilitasi perdagangan mata uang kripto yang bernilai miliaran dolar, dengan demikian, mereka siap untuk mendapatkan keuntungan dari peluang pasar aset digital senilai US$20 triliun yang akan datang.

Untuk memanfaatkan pertumbuhan ini, solusi penyimpanan kripto institusional yang kuat dan dapat disesuaikan diperlukan. Solusi ini akan membantu memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk penyimpanan dan pengelolaan aset digital yang aman.

Menerapkan infrastruktur ini akan memungkinkan bursa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan utama, termasuk peningkatan keamanan, akses ke beragam token, pengurangan biaya, dan kepatuhan terhadap peraturan. Ini juga akan memperluas jangkauan kasus penggunaan, termasuk penyelesaian transaksi, perdagangan derivatif, dan perdagangan spot berbagai aset kripto.

Negara-negara seperti Jepang dan Hong Kong yang telah menerapkan peraturan cold storage memahami potensi risiko jika tidak memiliki langkah-langkah ini, serta manfaatnya. Cold storage melibatkan penyimpanan aset digital secara offline, sehingga menghapusnya dari akses internet dan meningkatkan keamanan.

Khususnya, negara-negara Eropa dan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik secara aktif bekerja untuk memperjelas peraturan penyimpanan, dengan inisiatif seperti Peraturan Pasar Aset Kripto (Markets in Crypto-Assets Regulation/MiCA).

Mendorong Adopsi Institusi

Baru-baru ini, layanan kustodian Ripple mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan 250% pada pelanggan baru selama setahun terakhir, melayani lembaga keuangan besar dan perusahaan mata uang kripto di berbagai wilayah seperti AS, Inggris, dan Singapura. Pergeseran ini menandakan posisi Ripple yang terus berkembang di sektor keuangan.

Seperti yang dilaporkan oleh CNF , Ripple meluncurkan panduan untuk mendukung bank yang tertarik dengan penyimpanan aset digital. Keunggulan Ripple terletak pada Ripple Custody, yang menyediakan jalur yang efisien bagi bursa dan bank untuk berkembang melalui kombinasi manajemen aset yang aman dan kepatuhan terhadap standar global.

Platform all-in-one-nya memfasilitasi penyelesaian untuk penanganan aset digital yang mulus, dan konektivitas yang kuat dengan teknologi keuangan yang sedang berkembang di ruang DeFi dan Web3. Sementara itu, XRP diperdagangkan pada US$0,6576, naik 7,24% dalam satu hari terakhir untuk membawa keuntungan mingguannya menjadi 22,30% di tengah lonjakan volume perdagangan sebesar 167,17%.