Setelah kemenangan pemilu Trump, Amerika Serikat mungkin menghadapi lima perubahan besar

The New York Times memprediksi bahwa jika Trump kembali berkuasa, bisa ada lima perubahan besar dalam arah politik Amerika.

1. Memperkuat kekuasaan presiden: Setelah kembali ke Gedung Putih, Trump kemungkinan akan mengubah keseimbangan kekuasaan dengan meningkatkan otoritas presiden dalam departemen pemerintah federal yang beroperasi secara independen dari Gedung Putih dan dengan menunjuk lebih banyak "orang dalam".

2. Menyerang lawan politik: Trump kemungkinan akan "menggunakan kekuasaan presidennya untuk membalas dendam terhadap musuh politik yang dianggapnya", dengan Presiden saat ini Biden dan keluarganya menjadi target utama. Sebelumnya, Trump telah menyatakan bahwa jika terpilih kembali, dia akan menunjuk jaksa khusus untuk "menyelidiki" Biden dan keluarganya.

3. Kontrol ketat atas imigrasi: Bagi Trump, menindak imigrasi ilegal selalu menjadi salah satu kebijakan intinya. Stephen Miller, penasihat utama imigrasi Trump, mengatakan bahwa masa jabatan kedua Trump akan melibatkan deportasi massal imigran ilegal dan diperkirakan lebih dari satu juta orang akan dideportasi dari Amerika Serikat setiap tahun.

4. Pajak besar-besaran:  Trump berencana untuk memberlakukan tarif baru pada sebagian besar barang impor dengan tarif rata-rata mencapai 10%. The New York Times menunjukkan bahwa langkah ini tidak hanya menaikkan harga domestik tetapi juga dapat memicu perang dagang global yang merugikan kepentingan eksportir AS.

5. Mengasingkan sekutu Eropa: Setelah kembali menjabat, sangat mungkin bagi Trump untuk mengasingkan sekutu tradisional Eropa dan melemahkan NATO; dia bahkan mungkin langsung membawa Amerika keluar dari NATO.