Ark Invest milik Cathie Wood menjual lagi ETF Bitcoin spot senilai $2,8 juta
Ark Invest menjual 44.609 saham ARKB spot Bitcoin ETF pada hari Senin, senilai $2,8 juta, saat perusahaan investasi tersebut menyeimbangkan kembali bobot dana mereka. Perusahaan yang dipimpin oleh Cathie Wood ini telah menjual total $17,5 juta saham ARKB dari dana ARKW mereka tetapi masih memegang $139,7 juta dari spot Bitcoin ETF.
Ark Invest menjual 44.609 saham dari dana yang diperdagangkan di bursa spot Bitcoin BTC +0.16% ARKB, senilai $2,8 juta, dari ETF Next Generation Internet (ARKW) pada hari Senin.
Menurut pengungkapan perusahaan, ARKB masih menjadi kepemilikan terbesar kedua dalam dana ARKW, dengan bobot 9,93%, senilai $139,7 juta, per 24 September. Itu setara dengan hampir 5% dari total aset ETF Bitcoin spot sebesar $2,9 miliar yang dikelola, menurut halaman ARK 21Shares Bitcoin ETF dari The Block. Saham Tesla adalah kepemilikan terbesar dalam dana ARKW dengan 10,15%, senilai $142,9 juta.
ARKB diperdagangkan seharga $63,25 pada penutupan pasar hari Senin, naik 0,8% untuk hari itu dan 26,5% sepanjang tahun ini, menurut TradingView. Bitcoin diperdagangkan datar selama 24 jam terakhir, naik 0,3%, dan diperdagangkan seharga $63.676, menurut Halaman Harga Bitcoin The Block.
ETF Bitcoin spot AS melihat arus masuk bersih gabungan sebesar $4,5 juta pada hari Senin, memperpanjang tren positif mereka baru-baru ini menjadi tiga hari, dengan total lebih dari $250 juta.
Sementara itu, ETF Ethereum spot AS merosot ke arus keluar bersih harian terbesar mereka sejak akhir Juli, dengan $79,3 juta keluar dari dana tersebut kemarin.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Bacaan Wajib Hari Ini | Opini Pilihan Twitter [12 November]
"Tidak ada alasan" untuk menghindari bitcoin, kata kepala penelitian NYDIG
Greg Cipolaro percaya bahwa investor tidak lagi memiliki alasan untuk menghindari paparan terhadap bitcoin setelah kemenangan telak Presiden terpilih Donald Trump dan Partai Republik di Amerika Serikat. "Tidak memiliki aset ini akan menjadi liabilitas di masa depan," klaim kepala penelitian global di NYDIG.